Filum Rotifera (Avertebrata)
- Metazoa yang paling kecil
- Berukuran antara 40-2.500 mikron.
- Umumnya hidup bebas, koloni, soliter atau sesile
- Beberapa merupakan endoparasit pada insang krustasea, telur siput, cacing tanah dan dalam ganggang jenis Vaucheria dan Volvox.
Anatomi
- Tubuh terbagi 3 bagian: bagian anterior yang pendek, badan yang besar dan kaki.
- Dibagian anterior terdapat corona & mastax
- Corona terdiri atas daerah disekitar mulut yg bercilia, dan cilia ini melebar di seputar tepi anterior hingga seperti bentuk mahkota.
- Gerakan cilia pada trochal disk (trochus=roda) tampak seperti roda berputar.
- Mastax terletak antara mulut dan pharynx. Mastax adlah pharynx yang mempunyai berotot, bulat/lonjong dan bagian dalamnya terdapat sebuah trophi, semacam rahang berkhitin.
- Throphi terdiri atas 7 buah gigi yang saling berhubungan.
- Mastax berfungsi untuk menggiling dan menangkap makanan.
- Bentuk badan bulat atau silendris.
- Di daerah ujung posterior terdapat sebuah kaki yang langsing
- Tubuh tertutup epidermis.
Fisiologi
1.Pencernaan
- Mulut di bagian ventral, biasanya dikelilingi oleh sebagian corona
- Jenis filter feedernya memakan partikel organik yg lembut dengan bantuan aliran air yang dihasilkan cilia pada corona.
- Jenis karnivora memakan protozoa, rotifera kecil dan metazoa lain.
- Makanan dari mulut dialirkan kedalam mastax. Lalu pharinx dihubungkan dengan perut oleh esofagus. Perut yang berbentuk kantong atau tabung, berhubungan dengan usus yang pendek dan berakhir pada anus.
2.Alat ekresi
- Pada sisi lateral terdapat sebuah protonephridium dengan 2-8 flame bulb.
- Kedua potonephridia tersebut bersatu pada kantung kemih (bladder), yang bermuara pada bagian ventral kloaka.
- Dengan jalan kontraksi isi bladder dikosongkan melalui anus dengan kecepatan satu sampai empat kali per menit.
- Pembuangan yang demikian dapatdengan cepat membuktikan bahwa fungsi protonephridia adalah sebagai osmoregulator, yaitu membuang kelebihan air di dalam tubuh.
- Dalam selang beberapa menit dikeluarkan sejumlah cairan yang setara dengan berat tubuh rotifera tersebut.
3.Susunan saraf
- Memiliki otak yang terdiri atas massa ganglion dorsal dan terletak di atas mastax.
- Dari otak dikeluarkan sejumlah pasangan saraf yang menuju bagian ke berbagai alat indera, antara lain ke mata dan ke antena.
- Beberapa jenis rotifera, terutama yang sesiile tidak mempunyai mata.
- Mata berupa ocellus sederhana, berjumlah 3 hingga 5 buah.
Adapun Reproduksinya
- Secara Dioecious
- Secara Seksual
- Secara Partenogenesis (terjadinya individu baru dari telur yang tidak dibuahi oleh jantan)
KLASIFIKASI
1.Kelas Seisonacea
- Tubuh panjang, corona mengecil
- Ovari sepasang
- Jantan berkembang baik
- Hanya terdapat satu genus Seison dengan dua spesies laut
- Hidup komensal pada daeraah Nebalia, filum Crustacea.
2.Kelas Bdelloidea
- Tubuh silindris dan retraktil
- Corona seperti dua roda yang berputar
- Ovari sepasang
- Terdapat dua kaki sampai empat jari atau tidak ada
- Jantan tidak dikenal
- Partenogenesis
- Berenang atau merayap
- Contoh: Philodina, Embata dan Rotaria
3.Kelas Monogononta
- Ovari sebuah; jantan biasanya ada dan mengalami degenerasi
- Ordo 1. Ploima
- Tubuhnya bulat hingga lonjong; atau agak pipih
- Lorica ada atau tidak ada
- Berenang bebas/ merayap sebagai aufwuchs:Keratella, Synchaeta dan Brachionus di laut dan air tawar, Chromogaster di laut hanya memakan dinoflagellata.
- Ordo 2 Flosculariacea
- Corona terdiri atas 2 rangkaian cilia yang konsentrik dan ditengahnya terdapat sebuah galur bersilia
- Biasanya terdapat 1-2 buah antena
- Soliter atau koloni
- Berenang bebas atau sesile
- Testudinella berenang bebas
- Flesculairia sesile
- Conochilus koloni dan berenang bebas
- Ordo 3 Collothececacea
- Corona besar sekali
- Mastax uncinate atau kurang berkembang
- Seringkali seslie misalnya Colotheca
Nilai Ekonomis
Rantai makanan pada ekosistem perairan tawar (memakan serpihan-serpihan organik dan ganggang bersel satu dan sebagai makannan bagi hewan yang lebih besar seperti cacing dan crustacea).
Sebagai pakan alami untuk larva ikan dan udang pada budidaya contoh: Brachionus.
Rantai makanan pada ekosistem perairan tawar (memakan serpihan-serpihan organik dan ganggang bersel satu dan sebagai makannan bagi hewan yang lebih besar seperti cacing dan crustacea).
Sebagai pakan alami untuk larva ikan dan udang pada budidaya contoh: Brachionus.