Ilmu Kelautan - Proses Pembuatan Pakan

Pemnberian pakan
PAKAN
Dalam proses pembuatan pakan di tempuh dengan beberapa tahap, yaitu: penggilingan/penepungan, pencampuran, pencetakan, pengeringan dan pembekuan.

A. Penggilingan/Penepungan
- Pengilingan adalah untuk memperkecil dan menghaluskan bahan baku yang semula masih berbentuk gumpalan atau bongkahan sehingga permukaannya menjadi luas.
- Nilai kandungan nutrisi persatuan berat pakan yang dimangsa oleh ikan menjadi besar.
- Bahan baku yang telah digiling kemudian diayak untuk mendapatkan partikel yang sesuai dengan kebutuhan ikan.
- Alat yang digunakan dalam proses penggilingan antara lain:
- Alat penumbuk padi, alat penggiling, mesin penepung (hammer mill) atau grinder yang digerakkan dengan tenaga listrik   

B. Pencampuran

- Bahan baku yang telah berbentuk tepung ditimbang sesuai dengan jumlah bahan baku yang akan digunakan.
- Bahan dicampur secara merata dan homogen agar seluruh bagian pakan yang dihasilkan mempunyai komposisi zat gizi yang merata dan sesuai denga formulasi.
- Pencampuran bahan-bahan dilakukan secara bertahap, mulai dari bahan yang volumenya lebih besar samapi yang lebih kecil.
- Alat yang digunakan dan sangat efektif adalah menggunakan mesin pencampur (mixer).

C. Pencetakan/Pemeletan
- Campuran pahan ditambah dengan air panas dan diaduk hingga menjadi adonan yang berbentuk pasta.
- Dilakukan pencetakan dengan menggunakan alat pencetak, yaitu: 
    a. Alat penggiling daging (paling sederhana)
    b. Mesin pencetak pelet (CPM pellet mill), bahan baku harus dalam keadaan kering.

D. Pengeringan

- Bahan baku yang telah dicetak menjadi pelet kemudian dikeringkan.
- Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam pada pakan sampai minimal dan stabil (sekitar 10%).
- Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu:
    a. Cara alami, dengan bantuan sinar matahari
    b. Cara mekanik, dengan bantuan alat pengering (oven) 

Cara Alami
-Tidak memerlukan biaya investasi dan operasional alaat.
Cara Mekanik
- Memerlukan biaya investasi dan operasional alat.

E. Pembentukan
- Bentuk pakan berkaitan erat dengan tingkat stadia (umur) ikan, diantaranya:
    a. Ikan dengan stadia dini (larva) biasanya diberi pakan bentuk tepung (powder), suspensi, atau lembaran.
    b. Ikan stadia juvenil diberi pakan bentuk remah (crumble).
    c. Ikan stadia lanjut (dewasa) diberi pakan bentuk pelet.

jenis jenis pakan

F.Antioksidan untuk Pakan
- Temperatur dan kelembaban relatif tinggi seperti di daerah tropis seperti Indonesia mempengaruhi ketahanan bahan baku pembuatan pakan ataupun komposisi pakan hasil olahan.
- Makanan ikan yang berbau tengik merupakan indikator dari menurunya kualitas pakan, kehilangan nilai gizi dan tidak ekonomis.
- Proses ketengikan pakan di lingkungan tropis pada umunya dipengaruhi oleh 3 faktor antra lain:
    1.faktor temperatur lingkungan yang tinggi
    2.pengaruh cahaya matahari
    3.reaksi-reaksi zat asam.
- Proses ketengikan pakan ikan secara khusus disebabkan oleh prose sebagai berikut:
1.Proses oksidasi
- Disebabkan oleh reaksi oksidasi pada ikatan-ikatan rangkap dari jenis lemak tidak jenuh.
- Reaksi ini terjadi karena zat asam yang berlangsung sangat cepat akibat pengaruh sinar matahari atau temperatur panas.
2.Proses Hidrolisis
- Disebabkan oleh reaksi hidrolisis atau terjadinya reaksi kebasahan (air) yang tidak berasaman.
- Proses hidrolisi berarti terjadinya reaksi kimia antara gliserol dan asam-asam bebas dengan pakan ikan.
3. Proses Ketonik
- Disebabkan oleh jamur yang tumbuh dalam pakan, jamur yang biasa tumbuh adalah jamur Aspergillus niger dan kapang yang berwarna biru agak hijau.
- Pakan memerlukan anti-oksidan untuk menghindari proses ketengikan oleh reaksi-reaksi kimiawi.
- Antioksidan yang banyak digunakan dan diperdagangkan, antra lain:
a. Butylated Hydroxy Teluen (BHT)
b. Butylated Hydroxy Anisol (BHA)
c. Propyl Galliate
d. Octyl Galate
e. Dedecyl Gallate
f. Tocoferol (vitamin E)
g. Etoksykusi.
- Antioksidan merupakan suatu senyawa organik phelonis dan digunakan untuk pakan dalam jumlah kurang dari 0,10% jumlah komposisi pakan.
- Antioksidan mempunyai kemampuan untuk menghambat oksidasi secara langsung maupun tidak langsung.
- Hal-hal yang dapt menghambat kerja dari antioksidan adalah:
- Derajat keasaman (pH) pakan
a. Jika derajat keasaman rendah, maka daya kerja peroksida akan lebih tinggi.
b. Jika derajat keasaman tinggi, maka daya kerja antioksidan tinggi.
- Prinsip kerja antioksidan adalah: 
a. Menghalangi terjadinya reaksi oksidasi, hidrolisis dan ketonik.
b. Bertindak sebagai donor hidrogen untuk mengikat produk-produk bebas hasil reaksi kimia dalam pakan.

G.Pengemasan Pakan
- Pengemasan atau pengepakan merupakan tahap akhir dalam usaha pembuatan pakan.
- Prinsip kemasan adalah:
- Merupakan wadah tertutup yang mampu melindungi isi,
- tidak mempunyai pengaruh atau mengotori isinya,
- memiliki daya tahan yang baik selama penyimpanan dan distribusi. 
- Kemasan pakan memiliki 2 (dua) fungsi, yakni:
1. fungsi teknis, meliputi:
a. penggunaan yang praktis
b. dapat melindungi pakan dari kerusakan mekanis
c. dapat melindungi dari mikroba, udara, cahaya dan air.
2. fungsi komersil, meliputi:
a. menimbulkan daya tarik dan mudah diingat
b. mudah untuk mengeluarkan pakan dari kemasan. 
- pengemasan atau pengepakan pakan dapat dilakukan dengan 2 (dua) wadah, yaitu:
    >wadah utama, berhubungan langsung dengan pakan yang berupa plastik.
    >wadah kedua, yang tidak berhubungan dengan pakan yang berupa plastik ayaman (waring) cukup kuat untuk melindungi wadah utama.

Usaha-usaha yang dilakukan selama penyimpanan pakan, untuk mengurangi kerusakan pakan harus memperhatikan faktor-faktor:
a. Kondisi kimiawi
    - Kandungan air tidak lebih dari 12%
    - Kandungan lemak tidak lebih dari 5%
b. Kondisi fisik
    - Ketahanan pakan yang diproduksi terhdap kerusakan dan penyimpanan.
c. Kondisi biologi
    - Tidak mudah tercemar mikroba yang dapat merusak pakan.
d.Kondisi penyimpanan
    - Tempat penyimpanan pakan harus mempunyai persyaratan teknis. 

Pengemasan pakan secara komersil dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. pakan berbentuk tepung (mash), remah (crumbles) dan pil (pellet) dikemas dengan atau tanpa karung plastik atau kemasan lain yang:
    - cocok, besih, kering, dijahit kuat dan berat maksimal 75 kg.
2. pemberian merk/label di bagian luar kemasan ditulis dengan jelas dan tidak mudah luntur, antara lain:
a. Nama barang
b. Nama/Kode perusahaan
c. Alamat perusahaan
d. Bentuk pakan   
e. Jenis pakan
f. Berat bersih (netto)
g. Kode dan tgl produksi
h. Tanggal kadaluwarsa
3. Pemberian merk/label di bagian dalam kemasan juga ditulis dengan jelas dan tidak mudah luntur, antara lain:
a. Komposisi bahan pokok
b. Komposisi zat pakan, yaitu:
    - Kadar protein, lemak, abu, kalsium (Ca), fosfor (P) dan feed suplement (antioksidan dan zat-zat lain).
c. Cara penggunaan pakan
d. Cara penyimpanan pakan.
4. Rekomendasi penggunaan zat pengawet makanan (antioksidan) harus sesuai dengan yang diizinkan.
a. Lankgkah langkah pemberian pakan
- Kincir tetap hidup pada saat pemberian pakan
- Untuk pakan crumble (01,02) sebelum ditebar di basahi terlebih dahulu
- Pakan di tebar merata di feeding area
- Penebaran di anco di berikan setelah penebaran selesai
- Anco dicek pada jam sesuai pogram

pakan


Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment