METEOROLOGI LAUT
1. Ilmu yang mempelajari fenomena atmosfer dgn perubahan, prediksi dan implikasinya
2. Fokus utama kepada fenomena cuaca & iklim
3. Cuaca adalah dimana perubahan atmosfer pada skala waktuyang pendek
4. Iklim adalah kondisi rata2 cuaca suatu wilayah
5. Tanpa disadari tdk ada aspek apapun kehidupan manusia yang tidak berhubungan dengan iklim dan cuaca
Sejarah pengamatan meteorologi di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kpl Rumah Sakit Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika.
Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium atau Observatorium Magnetik dan Meteorologi yg dikepalai Oleh Dr. Bergsma
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dibagi menjadi dua yaitu: Di Yogyakarta dibentuk Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia khusus untuk melayani kepentingan AL. Di Jakarta dibentuk sebuah Jawatan Meteorologi dan Geofisika, dibawah Kementerian Pekerjaan Umum & Tenaga.
Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi & Geofisika diganti namanya menjadi Pusat Meteorologi & Geofisika, suatu instansi setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, & pada tahun 1980 statusnya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi & Geofisika, dengan kedudukan tetap berada di bawah Departemen Perhubungan
Pada tahun 2002, dengan keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika.
Terakhir kali nya, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, Badan Meteorologi dan Geofisika berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, & Geofisika (BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dibagi menjadi dua yaitu: Di Yogyakarta dibentuk Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia khusus untuk melayani kepentingan AL. Di Jakarta dibentuk sebuah Jawatan Meteorologi dan Geofisika, dibawah Kementerian Pekerjaan Umum & Tenaga.
Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi & Geofisika diganti namanya menjadi Pusat Meteorologi & Geofisika, suatu instansi setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, & pada tahun 1980 statusnya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi & Geofisika, dengan kedudukan tetap berada di bawah Departemen Perhubungan
Pada tahun 2002, dengan keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika.
Terakhir kali nya, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, Badan Meteorologi dan Geofisika berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, & Geofisika (BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen.
Wah wah dipost juga..
ReplyDeleteGwa ada materi kuliah ini nih..
praktikumnya.. gila man.. ident ombak ama awan.
Masa suruh ngitung jumlah awan di langit, mustahal banget ..
hehehehe
ReplyDeletentu mah pakek alat bru bisa..
pasti gk slit, ..
:)