Reproduksi Karang
Karang dapat berkembang biak dengan dua cara yaitu secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual).
Reproduksi
aseksual pada karang dilakukan dengan cara membentuk tunas, hal ini
biasanya dilakukan oleh karang yang soliter tipe reproduksi ini
karang-karang muda yang dihasilkan sangat identik dengan induknya (Fossa
dan Nilsen, 1998).
Pertunasan dibedakan menjadi pertunasan intraselular dan pertunasan ekstraselular.
1. Pertunasan intraselular adalah pembentukan individu baru dalam individu lama, sedangkan pertunasan 2. Kkstraselular adalah pembentukan individu baru terjadi di luar individu lama (Tomascik et al., 1997
Cara lain dari reproduksi aseksual pada karang menurut Highsmith (1982)
ialah dengan fragmentasi yaitu dimana bagian dari koloni karang yang
terpisah dari induk; disebabkan oleh faktor fisik (arus dan gelombang)
atau faktor biologi (predator); dapat beradaptasi di lingkungan yang
baru hingga tumbuh dan membentuk koloni yang baru.
Fossa
dan Nilsen (1998) menyatakan bahwa patahan-patahan karang yang terpisah
dari koloninya tidak selalu diikuti dengan kematian pada jaringannya,
tetapi dapat hidup dan tumbuh pada substrat yang baru, dan jika
kondisinya cocok, dari patahan-patahan karang tersebut bisa terbentuk
koloni yang baru.
Transplantasi karang merupakan salah satu pemanfaatan reproduksi aseksual karang untuk mempercepat rehabilitasi karang
Acropora horrida
seksual: karang ada yang hermaprodit dan ada pula yang gonochoris (dioeceus).
Secara
Gonochoris adalah jika suatu spesies terbagi antara jantan (yang menghasilkan sperma) dan betina (yang menghasilkan sel telur).
Hermaprodit adalah suatu spesies yang memiliki kedua jenis kelamin tersebut.
Berdasarkan tipe pembuahannya karang terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Tipe brooding (pengeram)
>Pada
tipe brooding, pembuahan terjadi didalam polip (pembuahan internal)
dimana embrio berkembang menjadi planula di dalam polip. Planula
kemudian dilepaskan dan berenang bebas, bila planula mendapatkan tempat
yang cocok, planula akan menetap di dasar dengan bagian mulut berada
disebelah atas, sedangkan bagian pangkalnya mengeluarkan zat untuk
memperkuat kedudukannya.
>Larva planula dari tipe brooding memiliki kemampuan yang cepat untuk penempelan di subtrat dan proses metamorfosis.
Larva
planula ini mempunyai ukuran yang lebih besar dari larva yang
dihasilkan tipe spawning. Larva ini juga dibekali zooxantellae oleh
induknya sehingga memiliki energi yang cukup untuk melakukan penyebaran
lebih jauh (Richmond, 1997 in Birkeland,1997).
2.Tipe Spawning (pemijahan)
>Karang
melakukan pembuahan di kolom perairan (pembuahan eksternal) dimana sel
telur dan sperma disemprotkan karang ke kolom perairan.
>Larva
planula dari tipe brooding memiliki kemampuan yang cepat untuk
penempelan di subtrat dan proses metamorfosis. Larva planula ini
mempunyai ukuran yang lebih besar dari larva yang dihasilkan tipe
spawning. Larva ini juga dibekali zooxantellae oleh induknya sehingga
memiliki energi yang cukup untuk melakukan penyebaran lebih jauh
(Richmond, 1997 in Birkeland,1997).