Hutan Mangrove

Mangrove

Mangrove berasal dari kata mangue/mangal (Portugish) dan grove (English). Secara umum hutan mangrove dapat didefinisikan sebagai suatu tipe ekosistem hutan yang tumbuh di suatu daerah pasang surut (pantai, laguna, muara sungai) yang tergenang pasang dan bebas pada saat air laut surut dan komunitas tumbuhannya mempunyai toleransi terhadap garam (salinity) air laut.
Tumbuhan yang hidup di ekosistem mangrove adalah tumbuhan yang bersifat halophyte, atau mempunyai toleransi yang tinggi terhadap tingkat keasinan (salinity) air laut dan pada umumnya bersifat alkalin.
Hutan mangrove di Indonesia sering juga disebut hutan bakau. Tetapi istilah ini sebenarnya kurang tepat karena bakau (rhizophora) adalah salah satu family tumbuhan yang sering ditemukan dalam ekosistem hutan mangrove.
Flora ekosistem hutan mangrove sangat bervariasi, tetapi pada umumnya adalah flora yang bersifat halofit. Jenis-jenis tumbuhan yang hidup di hutan mangrove antara lain adalah :
  • Avicenniaceae (api-api, black mangrove, dll)
  • Combretaceae (teruntum, white mangrove, zaragoza mangrove, dll)
  • Arecaceae (nypa, palem rawa, dll)
  • Rhizophoraceae (bakau, red mangrove, dll)
  • Lythraceae (sonneratia, dll)
Sementara fauna ekosistem hutan mangrove juga sangat beragam, mulai dari hewan-hewan vertebrata seperti berbagai jenis ikan, burung, dan hewan amphibia, dan ular sampai berbagai jenis hewan invertebrata seperti insects, crustacea (udang-udangan), moluska (siput, keong, dll), dan hewan invertebrata lainnya seperti cacing, anemon dan koral.
Ekosistem hutan mangrove adalah salah satu ekosistem hutan yang sangat kaya akan flora dan faunanya.
Kegunaan hutan mangrove sangat banyak. Beberapa diantaranya dapat disebutkan dibawah ini :
  • Sebagai peredam gelombang dan angin, pelindung dari abrasi dan pengikisan pantai oleh air laut, penahan intrusi air laut ke darat, penahan lumpur dan perangkap sedimen.
  • Sebagai penghasil sejumlah besar detritus bagi plankton yang merupakan sumber makanan utama biota laut.
  • Sebagai daerah asuhan (nursery grounds), tempat mencari makan (feeding grounds), dan daerah pemijahan (spawning grounds) berbagai jenis ikan, udang dan biota laut lainnya.
  • Sebagai habitat bagi beberapa satwa liar, seperti burung, reptilia (biawak, ular), dan mamalia (monyet).
  • Sebagai penghasil kayu konstruksi, kayu bakar, bahan baku arang, dan bahan baku kertas.
  • Sebagai tempat ekowisata.
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment